Rezeki itu sudah ada yang mengatur
Oleh : Aslan Saputra
Bukannya
tidak sedikit orang yang merasa di tidak adili oleh Tuhan. Terkadang mata sering silau
melihat orang lain yang sedang bahagia mendapatkan ‘rezeki lebih’. Bahkan yang
lebih ironi nya, sumber-sumber ‘rezeki lebih’ itu sering dikaitkan dengan
metode-metode halus yang hanya bisa dilakukan pada jabatan-jabatan yang tinggi.
Jadilah mereka kufur terhadap nikmat yang telah Allah beri kepada mereka.
Kalau
dicermati, sebenarnya setiap dari kita telah diberikan quota rezeki
masing-masing. Bukan masalah pekerjaan apa yang kita geluti maupun sebesar mana
kantor kita. Lebih jauh dari itu, Semua
itu telah Allah atur jauh sebelum kita dilahirkan di muka bumi ini. Semua rezeki
kita telah dicatat seadil mungkin di lauhul mahfudz, sebab Allah adalah Zat
yang Maha Adil.
Nah,
sebagai contoh soal, mari kita lihat sejenak kondisi beberapa umat manusia yang
telah Allah gariskan rezekinya.
Pernahkah
anda jalan-jalan kepasar tradisional? Ya, pasti disana kita banyak menemukan
pedagang wortel,tomat,singkong,kangkung, dan segala jenis sayuran lainnya. Ada
juga yang menjual bumbu-bumbu masakan, rempah-rempah, peralatan masak dan
segala yang kita jumpai disana. Nah, coba perhatikan baik-baik. Antara tempat
jualan pedagang yang satu dengan yang lainnya hanya berjarak 30 sampai 40
sentimeter. Tapi kenapa mereka bisa
tetap eksis berdagang tanpa pernah kekurangan rezeki? Bukankah mereka satu sama
lainnya adalah saingan? Tetapi tidak pernah kita lihat ada pedagang yang
dagangannya tidak laku sedikitpun karena pembeli nongkrong di pedagang
sebelahnya.
Itulah Rezeki. Entah bagaimana caranya, masing
masing dari pedagang tersebut telah ditentukan berapa orang pembeli yang akan
mampir ke tokonya. Bahkan kita pasti pernah, ketika berhadapan dengan deretan
penjual sayur, entah kenapa ada satu pedagang yang membuat kita tertarik hingga
kita memilih untuk ke tokonya. Pernahkah kita menyadari bahwa Allah
menggerakkan hati kita untuk membeli di tempatnya? Itulah rezekinya.
Wah, kalau memang rezeki sudah di plot
sedemikian rupa, untuk apa lagi susah-susah kerja. Itu adalah pemikiran yang
salah. Seperti apa kerja kita sekarang hingga menghasilkan lembaran-lembaran
rupiah, itu semua adalah cara bagi Allah untuk menurunkan rezekinya. Ingat!
Rezeki Allah ada di tempat yang tidak terduga. Bisa jadi kadang kita
melewatkannya, dan bisa jadi pula kita terkejut karena kebanjiran rezeki dengan
cara yang tidak disangka-sangka. Intinya, bertebaranlah di muka bumi Allah ini
untuk mencari rezeki.
Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya
Dia akan mengadakan baginya jalan ke luar. Dan memberinya rezki dari arah yang
tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya
Allah akan mencukupkan (keperluan) nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan
(yang dikehendaki) Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi
tiap-tiap sesuatu”. (QS.At-Thalaq(65):2-3)
Kalau ada rezeki hari ini, insyaallah besok pun ada. Tinggal kemauan kita saja untuk menjemputnya. :)
ReplyDelete