Ferhatologi
Tulisan ini semacam refleksi
tentang sesosok manusia yang menurut saya sedang booming baru-baru ini. Bagaimana tidak, dia dengan gencarnya mempromosikan
blog yang baginya sangat super duper fenomenal. Hingga akhirnya, ini menjadi
wabah yang menurut saya sangat absurd. Sungguh!
Baiklah, saya mengakui pasca
blognya telah memasuki laboratorium pribadi saya, dengan dilumuri beberapa
larutan kemenangan dan zat ketidakmaluan, serta merta membuatnya merasa menjadi
primadoni blogger sejagat. Saban hari tulisan-tulisannya di share kemana-mana. Mulai
dari facebook, twitter hingga bertatapan langsung dengan korban. Semangatnya empat
lima men!
Awal saya berjumpa dengannya
ketika saya mengikuti kelas menulis di FLP Aceh. Saat itu saya belum menjadi
anggota. Dan kala itu adalah kali kedua saya menginjakkan kaki di Rumah Cahaya.
Kelas minggu itu adalah kelas
bedah cerpen. Untuk pertama kalinya, saya mengikuti pembedahan cerpen secara
beringas. Itu juga yang membuat saya untuk bertekad menjadi bagian dari FLP. Karena
ketika saya bertanya kepada Bang Roby waktu itu, beliau menjawab, “Kelas bedah
cerpen hanya untuk anggota FLP.”
Waktu itu tanpa berkutik saya
melihat cerpen itu dibedah habis-habisan oleh seorang pria yang di beberapa
menit kemudian barulah saya tahu namanya Ferhat. Begitu mengerikan menurut saya, tapi seru!
Ketika acara Open Recruitmen,
saya berdoa sekali agar tidak diwawancara oleh Bang Ferhat. Ketika menunggu
giliran saja, saya terus memegang jantung karena takut melompat keluar ketika
menyaksikan beberapa peserta OR diberi pertanyaan bertubi-tubi. Dan bersyukur
saya karena tidak diwawancarai olehnya.
Lambat laun saya pun semakin
mengenalnya. Puncaknya pada acara Workshop Gola Gong. Hampir setiap malam kami
membahas persiapan acara di warung kopi. Dan setelah itu, kamipun menjadi
akrab.
Ketika ia mengetahui kalau saya
bisa membuat website, saya pun ditembaki dengan beragam permintaan hiasan blog.
Tambah ini tambah itu. Mumet! Akhirnya saya anggap blognya sebagai model
ujicoba. Dan dengan itu pula menjalar beragam permintaan pembuatan website
secara professional. Ini menjadi ladang bisnis bagi saya. Terima kasih Bang
ferhat! J
Sekelumit dirinya
Terkadang saya menjadi sebuah
mesin penampung cerita baginya. Mulai dari masalah pribadi hingga masalah Indonesia.
Dan saya pun demikian. Terkadang meminta solusi tentang masalah yang sedang
saya hadapi. Ini semacam timbal balik. Walau ujung-ujungnya kami berdua mencari
solusi untuk masalah masing-masing.
Yang paling asyik ketika membahas
masalahnya mengenai masa depannya bersama seseorang. Ini baginya sangat
rahasia. Hingga saya pun sadar kalau tidak perlu saya ceritakan disini. Hehe. Intinya
beberapa bulan lagi ia akan melepaskan status lajangnya menjadi duda. Eh,
maksudnya menikah.
Yang paling ekstrim ketika
membahas mengenai kehidupan, karir dan pekerjaan. Sampai-sampai saya dari
sekarang sudah mempersiapkan diri untuk masa depan juga. Saya menjadi lebih
dewasa dengan pembahasan ini. Apalagi pengalamannya tentang sekelumit hidupnya
membuat saya harus lebih siap menghadapi tantangan yang sama.
Dirinya dan FLP
Saya rasa hanya dialah yang
sampai saat ini masih bergelut bersama FLP. Padahal masa kepengurusannya sudah
jauh-jauh tahun berlalu. Dia pernah mengatakan kalau ia besar bersama FLP, dan
puncaknya ketika ia menjadi ketua FLP. Hingga ketika saya menulis ini, ia masih
terus memikirkan nasib FLP kedepan.
Ketika acara Gola Gong dulu
buktinya. Walaupun saya menjabat sebagai ketua panitia, tapi sebenarnya Bang
Ferhatlah yang sangat berpengaruh. Hampir tiap saat ia menanyakan kabar
persiapan acara. Saya, Bang Doni dan Dara juga jadi lebih dekat karenanya.
Sindrom Ferhat
Ada banyak hal yang saya dapat
selama berteman dengan Bang Ferhat. Dan ini sebenarnya agak ganjil karena
karena umur kami bertautan jauh. Tapi itulah
sebenarnya poin utamanya. Saya bisa belajar banyak tentang bagaimana kehidupan
lelaki seumurannya dan ia pun bisa menjadikanku barometer untuk kehidupannya
sekarang ini. Apakah sudah jauh berubah dengan dirinya yang seumuranku dulu
atau tidak. Syukur-syukur ada yang berguna dariku pula.
Yang paling terasa untuk masalah
kepenulisan. Sungguh keilmuannya dibidang kepenulisan bagiku sudah memasuki
level dewa. Aku dan Bang Nazri menyadarinya setelah beberapa kali mengikuti
kelas menulis bersamanya. Walau dikeseharian gayanya seperti itu, tapi ketika
sudah membahas masalah literasi, wow kami megap-megap mengaga.
Saya pun akhirnya jadi semangat
untuk menulis. Banyak ilmu baru yang saya dapat dan yang terpenting, saya juga
ingin sekali bisa lebih daripadanya. Karena diapun, mau tidak mau kita semua
jadi bersemangat untuk ngeblog. Walaupun ini sebagai tumbal untuk akhirnya
harus mengunjungi blognya juga. Terima kasih Bang Ferhat!
Berhubung hari ini ulang
tahunnya, yang saya bisa berikan adalah hanya tulisan ini. Maklum, ini tanggal
tua. Hehe. Semoga bisa menjadi satu dari partikel-partikel doa baginya pada hari
ini. Saya hanya bisa berharap semoga tulang rusuknya yang hilang segera
ditemukan, semoga bukunya segera terbit, semoga impiannya terwujud dan yang
paling penting, semoga menjadi anak yang shalih dan pribadi yang disenangi Allah
dan Rasulnya. Dirgahayu Bang Ferhat!
mengharukan ;-(
ReplyDeleteterimakasih Aslan...
gue fens ferhatologic
ReplyDeleteKayaknya bang ferhat harus buat fans club nih, setelah fans page di faceboo
ReplyDeleteaw..aw..aw...
ReplyDeleteKomen ferhat lebay deh :p
eniwe, baidewe, tulis tentang kami jugalah Aslan :D
Bagus Aslan tulisannya. [Terharu juga waktu baca tadi] Bang Ferhat memang harus kita tuakan,Dek berhubung Bang Ferhatnya juga sudah semakin tua. Hehe.[peace n gaul ya bang]
ReplyDeleteaduh aslan, dibayar berapa untuk nulis ini sama ferhat? hahaha...
ReplyDeleteWuuiiihhh ide Liza sangat ditampung. Jadi mulai hari ini, pembaca blog ferhatt.com disebut ferhatologi!!!
ReplyDelete#keren!
eh, kalian udah baca postingan terbaru di ferhatt.com kan? dibaca yaa, itu bagus untuk kesehatan jantung dan kesegaran kulit..
eh, bagusnya Ferhatologi, Ferhatologic, atau ferhatnistic?
ReplyDelete#bingung :o :o :o :o :o :o :o :o :o :o :o :o :o :o :o :o :o
nanti kubuat juga tulisan buat qe fer, "istri gelap ferhat".. ini tulisan kudedikasikan buat balsem qe
ReplyDeletebanyak juga rupanya pengemar ferhat
ReplyDeleteferhat kayaknya klo mencalonkan diri jd gubernur aceh pasti menang, hahhahaha
;-( ;-( ;-( ;-( ;-( bagian tengahnya gak tahan. pingin nangis... untuk komentar2nya bg ferhat menetralisir...
ReplyDeleteadinda ferhat akan menikah? Selamat selamat. .
ReplyDeleteNti ada liputannya khan??
Mau minta diundang nti dikira sksd *SokKenalSokDekat*
di tunggu loh liputan pernikahannya.
*indah*