GOING TO JAPAN Bagian 1 : Dari Sekedar Mimpi
Penting menurutku menceritakan ini sebelum mulai masuk ke cerita tentang JENESYS.
Aku berdiri di pantai, tidak jauh dari rumahku. Sambil mendengar debur ombak, kepala kuhadapkan ke langit. Jauh di dalam hati, aku bergumam, “ya Allah seperti apa langit bila dilihat dari belahan bumi lainnya? Masihkah sama? Apakah awannya tampak sama? Mataharinya tampak sama? Ya Allah izinkan aku melihat kebesaranMu dari daratan bumi yang berbeda.”
AWALNYA aku tidak pernah sedikitpun
punya keinginan untuk ke Jepang. Negara impian paling jauh saat itu Malaysia
atau Australia. Walau di Jepang aku telah memiliki beberapa teman, tapi tetap
saja rasanya mustahil. Hingga akhirnya aku hanya tersenyum getir, ketika
temanku, Takeshi-san berharap agar aku bisa mengunjungi rumahnya kelak di sana.
Aku dan Takeshi-san bertemu di
Sabang, ketika hari raya Idul Adha. Saat itu zhuhur. Kami berjumpa di sebuah
mesjid, ketika aku dan saudara hendak melanjutkan perjalanan menuju pantai
iboih. Di depan masjid, aku sudah melihatnya sekali. Tampak ia seperti turis.
Maka selesai shalat, aku buru-buru mendatanginya.
Kami berkenalan. Ia menyebut
Jepang sebagai kampung halamannya. Wah! Aku shock! Jepang? Pertemuan itu tidak
berlangsung lama sebab pada kami berdua punya keperluan lain yang harus
dilakukan. Ia memberiku kartu nama. Pas! Kebetulan aku juga punya kartu nama.
Sebelum aku berikan kepadanya, aku sempat menulis alamat blogku di bagian
belakang kartu namaku.
“Semoga saja ini bukan pertemuan
pertama,” Aku membatin.
Dan ternyata Allah memberi
jawaban. Kami bertemu kembali di Banda Aceh dua kali. Pertama ketika aku
menawarkan diri untuk membantunya mengadakan Cinema Caravan ke sekolah Ruhul
Islam Anak Bangsa. Dan yang kedua, ketika ia memilih Banda Aceh sebagai tempat
liburan. Itulah pertama kali bagiku menjadi seorang tourism guide. Hoho.
Sebelumnya kami sudah berteman di
facebook. Alhamdulillah, ia membuka blogku dan menemukan alamat facebookku di sana. Nah, sudah tahu
manfaat blog? Ayo ngeblog!
Sebelum ia pulang, lagi-lagi kami
berharap agar dapat berjumpa lagi. Kali ini ia menawarkan diri untuk menjamuku
bila saja aku ke Jakarta atau ke Jepang nanti.
“Wah, Alhamdulillah. InsyaAllah!
Semoga saya bisa secepatnya ke Jakarta. Kalau ke jepang, saya nggak bisa janji
ya hehe.”
Kemudian, salah satu temanku dari
FLP, Isra juga akhirnya berangkat ke Jepang. Nah di sinilah puncaknya. Beberapa
hari bersamanya bergelut membersihkan rumcay, tentu saja menyisakan kenangan.
Yang membuat hati ini tergerak, ketika ia telah tiba ke sana. Seakan-akan ini
mimpi. Dia yang awalnya bersamaku di tanah yang sama, kini sudah terbang dan
berpijak di tanah Jepang. Ia bisa? Lantas kenapa aku tidak? Ya, kenapa aku
tidak bisa?
Segera haluanpun berputar. Jepang
kini menjadi negara tujuan untuk melanjutkan studi nantinya. Persiapan pun aku
buat, mulai dari menempelkan sticknote di dinding laboratorium, mengganti
wallpaper laptop “Going to Japan 2015”, hingga mengganti selera musik menjadi
J-rock. Wouwo!
Sejak saat itu, entah kenapa aku
begitu produktif. Tidak ada waktu yang terlewat dengan sia-sia. Ibadahpun makin
kuat tatkala berpasrah diri mengharap agar diberikan jalan untuk kesana. Aku
pun tidak lupa membagi mimpi ini kepada
orang-orang yang aku sayangi. Karena kau tahu kenapa? Aku sudah membuktikan
kehebatan berbagi mimpi itu. Partikel-partikel positif yang mereka keluarkan
melalui perantara doa, meluncur hebat ke langit, bersatu dengan
partikel-partikel lainnya, hingga terbang kepadaNya. Percaya atau tidak,
langkahku menuju mimpi itu seakan-akan semakin mudah dan muncul pintu-pintu
yang tidak pernah kita duga sebelumnya.
Namun, bukan berarti mimpi itu
akan berjalan mulus. Resikonya kita harus siap menerima segala macam cobaan
sebagai bentuk konsekuensi atas mimpi besar yang kita usung. Semakin besar
mimpi, maka semakin besar pula cobaanya. Sejak saat itu saya tidak pernah
takut, dan terkadang malah bersyukur karena muncul beberapa cobaan di depan
mata. Bagiku itu adalah pertanda, kalau Allah memberikanku kesempatan untuk
membuktikan apakah aku siap untuk meraih mimpi itu atau tidak. Jika saja aku
menyerah, maka berhentilah bermimpi.
Mulai dari laptop hilang,
kehabisan uang, terbelit di perkuliahan, dan masalah-masalah lainnya. Namun,
aku tahu. Di balik kesusahan ada kemudahan. Ketika berkutat pada
masalah-masalah itu, sungguh, Allah tetap menunjukkan kasih sayangnya kepadaku.
Beragam rezeki mengalir deras kepadaku, berbagai doa menyelimutiku, dan
berbagai bantuan menolongku dari arah yang tidak terduga-duga. Masihkah kau
berpikir Allah itu tidak adil? Malah jika diurai lagi benang kusut ini, lalu
kau melihat kusutan pada simpulnya, maka kau akan tahu, dari awal Allah sudah
mempersiapkan segalanya. Ya, segalanya. Jadi jangan pernah takut.
Seperti berita yang baru-baru
saja terdengar ini, tentang kesempatanku untuk bisa pergi ke Jepang karena
memenangkan lomba JENESYS 2.0. Itu juga salah satu jalan Allah untukku agar
bisa ke Jepang. Ini termasuk cara mudah ke Jepang, berbeda dengan program
beasiswa yang akan aku ikuti nanti. Program yang membutuhkan kerja keras,
memakan waktu yang lama, dan butuh komitmen yang kuat. Seperti aku katakan
tadi, ketika aku telah bermimpi untuk ke Jepang, maka Allah membukakan pintu
dari arah yang tidak terduga-duga. Hanya tinggal dari diri kita, berani masuk
ke pintu itu dan siap menghadapi cobaan, atau menutupnya dan menunggu-nunggu
munculnya pintu-pintu yang lain. Semua tergantung pilihan.
Maka ketika ada beberapa teman
yang berkata, “Kamu enak bisa pergi ke Jepang, kami apalah hanya butiran debu,”
Tidak! Tidak enak! Bahkan bisa
dibilang kami telah berdarah-darah hingga detik penghabisan. Berapa banyak yang
telah dikorbankan, itu bagi kami sebagai bayaran atas apa yang ingin kami raih.
Ketika kau bangun di pagi hari, sebenarnya kami telah merangkak sejak tengah
malam tadi. Bergelut dengan kelelahan, melawan rasa malas.
Dan kini, hanya tinggal berdoa,
agar diberikan umur panjang untuk bisa memijakkan kaki di sana. Juga berdoa
agar tidak kufur nikmat, takabur, sombong dan hilang diri. Dan tentu saja rasa
gugup sebab tidak pernah punya pengalaman naik pesawat terus mengganggu.
Alhamdulillah sebentar lagi aku bisa naik pesawat! Horree!!
Alhamdulillah :D Tulisannya sungguh memberi semangat.semoga kelak, saya juga bisa menginjakkan kaki di Jepang. Amin. Selamat buat bang Aslan :) semoga perjalanannya ke Jepang dilancarkan, pulang pergi selamat. sampaikan salam kpd kak Isra. Kami merindukannya :)
ReplyDeleteAlhamdulillah Dara :)
DeleteTerima kasih atas bantuan doa dan dukungannya yaa..
Mudah-mudahan bisa jumpa isra di sana juga..
ini catatan paling bagus Aslan tulis!
ReplyDeleteruuaarr biasaaa...
berarti selama ini tulisan aslan ga bagus ya?? ;-(
Deleteada bangga Aslan abg koment disini??
Delete(y) (y) (y)
ReplyDeleteterima kasih bang Arie sudah berkunjung :)
Delete#eh namanya kok Mata Arie bang? mirip Mata Najwa :v
Luar biasa Aslan. Tulisan wajib masuk box office Amerika, akan mengalahkan motivasinya mario teguh.
ReplyDeleteSekali lagi selamat aslan. nanti pas ke Jepang, catat semua yang kalian lihat di sana, dan pulang ke Indonesia lalu terbitkan jadi buku ya :D
InsyaAllah rencana memang mau buat buku kak :D
Deletedoakan saja semoga lancar dan mohon bimbingannya :)
sugoii ne Aslan, omedetou! :D
ReplyDeletearigatou kak Khaira :)
DeleteSelamat ya dek, akhirnya mimpinya terwujud :), teruslah bermimpi karena mimpi itu gratis hehehe
ReplyDeleteAlhamdulillah kak... siip akan terus bermimpi :)
Deletepertama-tama saya ucapkan selamat untuk bang Aslan yang telah mewujudkan mimpinya ke Jepang.
ReplyDeletebila saya bermimpi dri dulu ke jepang dan sampai 2014 mimpi saya belum terwujud cerita perjalnan bang Aslan bisa terus memotivasi saya agar lebih giat berusaha lgi.
Alhamdulillah kalau bermanfaat Azhari :)
Deletesalam kenal :)
inspiratif sekali aslan. kakak menemukan semangat baru ketika membaca tulisan ini. mungkin kakak juga harus memperbanyak menulis di post it ttg mimpi kakak sekolah di Europa. sukses utk aslan
ReplyDeleteAlhamdulillah kalau terinspirasi kak :)
Deleteaslan juga tersu berusaha ni. Karena kepergian ini bukan tujuan utama sebenarnya. Masih banyak hal yang harus kita raih :)
Selamat... Jaga fisik dan kesehatan so pasti. Persiapan yang baik in sha Allah akan membawa hasil yang baik pula. Soal naek pesawat, bawa permen banyak-banyak, #eh nggak juga ding :)
ReplyDeleteuntuk apa permen bang? katanya cuma sakit telinga aja ya? wowowowo jadi pengen naik pesawat ni wkwkwkw
DeleteOmaigat! Terharu sekali membacanya. You deserve it, Aslan. Good luck! :D
ReplyDeleteHehehe... terima kasih bang :)
DeletePaling senang sama kalimat "di balik kesulitan, ada kemudahan". Karena itu benar2 ampuh membuat kita agar tetap bersemangat.
ReplyDeleteSukses selalu ya :)
Iya benar kak :)
Deleteterima kasih sudah berkunjung :)
Aslan. KK termotivasi sekali ini. selamat ya Aslan. :)
ReplyDeletealhamdulillah.. terima kasih kak :)
DeleteMantaps, Aslaan. Bawa pulang kantong ajaib Doraemon ya. Wajib!
ReplyDeletehhehehe.. doraemon belum lahir kak.. dia kan lahirnya ditahun 2050 :d
DeleteSelamat ya Aslan dan terimakasih, ceritamu bikin saya makin kuat bercita-cita ke Negeri Matahari Terbit. :D
ReplyDeletewah.. alhamdulillah.. terima kasih juga bang :)
DeleteMantaap!! itulah yang namanya kekuatan mimpi, Aslan.
ReplyDeleteKeep writing even you are in Japan :)
Siip Isra!
DeleteSemoga aja nanti bukan cuma tulisan blog, tapi buku :)
Aslan selamat ya.. :d
ReplyDeletePerjuangan aslan sebanding lurus, hehhehehe :)
“Kamu enak bisa pergi ke Jepang, kami apalah hanya butiran debu" itu hanya pikiran orang bodoh yang tahu hasilnya bagaimana tapi tidak pernah tahu bagaimana proses pencapaian dari hasil itu sendiri.
Ibnu bangga sama aslan bukan karena hasil aslan sekarang, tapi karena kerja keras aslan yang luar biasa dan apa pun hasilnya ibnu tetap bangga sama aslan..
Sekali lagi selamat ya Aslan =)) (o)
Hehehe... sama-sama ibnu :D
DeleteWaw..... bener sekai Aslan.. bermimpi n berdoa n berusaha. Selamat ya ? :-)
ReplyDeleteSiip. Sama-sama bang rahmat :D
Deleteaku tunggu tulisan yang di jepangnya..
ReplyDeletebek tuwoe kabar-kabari untuk yang di jakarta.
:d
oke bang sipta!!! :-D
DeleteAssalamualaikum..
ReplyDeletesangat2 inspiratif, gak nyangka aslan sudah terbang ke negeri matahari terbit. sukses terus, semoga bisa terbang ke belahan benua yang lain, supaya bisa terjawab pertanyaan "bagaimana keadaan langit di belahan bumi lain"...
Salam dari suharyana. :)
*Blog di bookmark :D
Wa'alaikumussalam warahmatullah..
DeleteTerima kasih Yana sudah berkunjung :D
Hehe Alhamdulillah.. Aamiin semoga kita bisa pergi ke belahan benua yang lain yaa :D