Aditopedia
Awal aku
mengenalinya ketika kami sama-sama menunggu di depan rumah cahaya, bersiap-siap
untuk mengikuti inaugurasi FLP Aceh di lubuk. Ia terlihat pendiam, dan menurut
terhadap apa saja. Tidak banyak cerita, dan begitulah. Sampai kami pun
menempati satu kamar bersama beberapa peserta inaugurasi lainnya seperti Bang
Doni, Bang Riri dan Fajarli.
Ketika
inaugurasi, ia juga berhasil memenangkan penghargaan peserta peresensi terbaik.
Melihat tulisannya yang begitu rapi itu, tentu kau juga pasti akan memilihnya
menjadi peresensi terbaik. Dengan kacamatanya, ia tampak seperti seorang master
of ceremony, eh maksudnya master ilmu pengetahuan gitu. Sudah tulisan rapi,
pendiam pula. Aku jadi penasaran dengan tulisannya.
Setelah dari
inaugurasi, selang sebulan FLP Aceh berencana mengadakan acara peringatan ulang
tahun. Langsung saja, aku mengumpulkan semua angkatan FLP Aceh 2013, lalu
merencanakan misi rahasia untuk membuat kejutan di hari ulang tahun nanti. Kami
pun mengadakan rapat di sebuah cafe yang sempat menjadi basecamp kami
berhari-hari, dan akhirnya timbul ide untuk membuat sebuah video. Dan seiring
ide itu berjalan, muncul pula ide untuk membuat sebuah buku yang isinya
testimoni kami seluruhnya. Namun, tiba-tiba Adit berteriak, dia berlari
meninggalkan kami dan meloncat-loncat di depan jalan raya. Kemudian ia kembali
dan memukul meja dengan keras.
“Jangan buku!
Biar adit buat model scrapbook”[Nah, ini lupa apa namanya, entah iya ini
namanya. Yang jelas kalian bisa lihat yang adit buat ini di dinding rumah cahaya.
Kreatif!]
Dan kami pun
membagi dua proyek. Untuk video, walaupun agak konyol dan tidak semua yang ikut
di syuting, tapi tak apa jadi juga akhirnya. Video itupun diputar ketika hari
H. Sementara scrapbook buatan adit sangat fenomenal. Semua mata menjadi
berbinar melihat benda berwarna itu muncul, dan proyek kami pun sukses.
Selama proses rapat
rahasia di cafe itu, adit juga termasuk barisan yang paling aktif dan peduli.
Sampai ketika kami saling bertukaran alamat blog, langsung saja aku buka blog
adit. Sudah lama aku penasaran untuk membaca blognya. Dan di hari itu, adit
juga resmi mendapat satu fans blognya. Dialah Naris.
Tulisan adit
menurutku punya karakter. Setidaknya itulah yang ia tampilkan dari beberapa
postingan yang aku baca dari blognya. Banyak lelucon yang keren dan mau tidak
mau harus tertawa. Dan ia pun ketika kelas menulis intensif ramadhan bersama
Bang Ferhat, tulisannya juga yang paling baik di antara kami semua. Katanya, ia
juga sedang menggarap sebuak proyek buku. Semoga saja segera terbit!
Ia juga salah
satu mahasiswa elektro unsyiah. Melihatnya, jadi mengingat diriku ketika masih
di semester pertama kuliah. Masih semangat-semangatnya kuliah, belajar dan
bereksperimen. Ia juga sering bertanya-tanya tentang website, design dan
lainnya kepadaku. Dan itulah mungkin yang membuatnya semakin cepat berkembang
dan pintar. Tidak segan untuk bertanya dan selalu mencoba agar bisa mahir.
Dan terakhir,
berhubung hari ini adalah hari ia pernah dilahirkan sebelum masehi lampau, maka
akupun menulis tentangnya. Ini salah satu budaya yang aku terapkan. Karena
membaca tentang diri kita dari tulisan orang itu sungguh lebih menyenangkan
dari sebuah kado yang berbungkus rapi. Dan melihat orang lain bahagia itu juga
menyenangkan.
Oiya, saran
terakhir untuk Adit, teruslah mencoba belajar apapun tanpa takut. Sebab dulu
akupun selalu mencoba dan mencoba sendiri, tanpa ada yang mengajari, dan itu
membuatku semakin paham dengan apa yang aku lakoni, juga bisa sigap dengan
masalah yang mungkin timbul dari program, design dan lainnya. Teruslah berkarya
Adit!
Iya, terus berkarya Adit! cheer
ReplyDeleteAslan, pas ultah kk mau jg kado ginian. :D
Iya, terus berkarya Adit! cheer
ReplyDeleteAslan, pas ultah kk mau jg kado ginian. :D
This comment has been removed by the author.
ReplyDeletehahahah, Bang Aslan subhanallah, terima kasih :>)
ReplyDeleteAditopedia, keren2 :-d
Aditopedia ini peranakan dari Ferhatologi.. bagus sekali kelas menulis bg ferhat itu yaa.. mudh2an bisa digelar lagi.
ReplyDeleteAdit yang dimimpiin isni
ReplyDelete