Akhirnya Selesai

Setelah hampir dua bulan berkutat dengan skripsi, akhirnya blog ini bisa aku jamahi lagi. Dua bulan itu, jujur membuatku mati gaya. Setiap ingin menulis, selalu saja sosok jahat membisikku dan berkata, “Hei, teganya kau menulis blog sedangkan skripsi belum kau selesaikan!”

Ini mimpi buruk!

Sekitar akhir tahun 2013 aku ikut seminar proposal skripsi, berusaha mengejar agar bisa lulus di semester 7. Alasannya agar tidak membayar lagi biaya spp semester 8 dan bisa cepat mencari pekerjaan. Sungguh, kuliah itu membosankan.

Namun, alhamdulillah aku terpilih sebagai salah satu peserta JENESYS 2.0 ke Jepang. Segera beberapa rencana disusun kembali, termasuk wisuda di semester delapan. Aku kira ini adil, karena mengorbankan satu semester untuk dapat pergi ke Jepang selama sepuluh hari. Gratis pula!

Dan segeralah semangatku berganti, dari yang awalnya belajar untuk cepat lulus menjadi promosi sana sini agar bisa menang perlombaan itu. Hingga ketika telah pulang dari Jepang, aku mengalami kemunduran. Semangat kendor. Dan skripsi pun tidak tersentuh sama sekali. Aku lebih sibuk mencari rupiah dari jasa design dan animasi.

Aku jadi rindu menulis.

Sampai akhirnya beberapa hari sebelum jadwal pendaftaran sidang ditutup, aku baru sadar kalau masa depanku ada di ambang batas. Apa aku ingin membayar spp untuk semester 9 lagi? Oh tidak bisa!

Langsung saja aku berkutat kembali dengan skripsi. Saban malam begadang mencoba merampungkan baris-baris bahasa komputer menjadi sebuah program yang bisa dipahami oleh manusia. Ada error sana sini semakin membuatku berketombe. Rambut rontok mengotori lantai kamar. Ah, aku stress.

Ketika berjalan atau ikut kemana-mana bawaannya senggol bacok. Sedikit disenggol langsung aja keluarin clurit atau pisau dari saku celana. Kalau tidak ada orang, tubuh persis seperti zombie yang menyeret-nyeret kakinya tanpa otak.

Sampai sehari sebelum pendaftaran sidang di tutup, aku masih belum merampungkan apapun. Jangankan program, laporannya pun masih stuck di bab 3. Lalu temanku menyarankan agar aku tetap mendaftar dan menyiapkan segala syarat pendaftaran, termasuk laporan skripsi. Langsung saja malam itu aku tidak menutup mata dan menyiapkan segala berkas.

Kesimpulannya, aku berhasil mendaftarkan diri.

Satu fakta yang memang harus kita pegang teguh, keterlibatan Allah harus selalu kita yakini. Ketika terjadi kerumitan dalam hidup, yang paling utama itu meminta doa agar dimudahkan segala urusan, termasuk bagi yang masih terhambat beban hidup yang bernama SKRIPSI. Dan ketika pagi menjelang, program berhasil aku rampungkan. Satu malam selesai setelah memohon diberikan kemudahan.

Dan kemarin, tepatnya hari sabtu, aku berhasil mempertahankan tugas akhirku sebagai mahasiswa di hadapan dosen penguji. Walaupun ada revisi pada beberapa format penulisan yang berbeda dari buku panduan, setidaknya secara garis besar program buatanku diterima. Yes!

Hampir enam bulan sejak seminar hingga sidang. Banyak sekali jiwa-jiwa yang terlibat di dalamnya, baik yang membantu, memberi support, maupun ada pula yang menghambat. Membantu baik dari segi finansial, benda, semangat, doa, dan hal-hal lainnya yang sungguh sangat berharga. Terima kasih semuanya.

Empat tahun kuliah, sedikit banyak tentu saja membekas beragam memori. Yang paling utama, beberapa hal telah berhasil aku lewati dengan suka cita, yang mungkin hanya aku atau beberapa orang yang tahu tentang itu. Karena bukan sebatas kuliah, tapi mungkin bisa disebut perjuangan. Sampai-sampai air mata berubah menjadi senyuman. Ya begitulah hidup.

Sekarang tinggal menunggu jadwal wisuda dan segera pergi dari kampus. Saatnya bersiap menghadapi kehidupan yang sebenarnya.

Saat Seminar Proposal

Setelah Sidang Akhir bersama teman-teman seangkatan

20 Juli 2014.

-Sekarang sudah lebih mudah bernafas. Alhamdulillah-